Metro–Jejakberita.id–Pembangunan Gedung Islamic Center (GIC) Kampus II IAIN Metro senilai Rp35 Milyar mangkrak, Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) enggan memberikan identitas konsultan.
Sementara, persetujuan pencairan 81 persen pengerjaan senilai Rp25 Milyar, merupakan wewenang PPK berdasarkan penghitungan konsultan.
Namun saat diminta memberi identitas konsultan, Agus Hamdani (PPK) menolak dengan alasan menjaga privasi.
“masalah siapa dan berapa nomor kontak konsultannya saya mesti izin dulu dengan dia, karena itu privasi,” kata Agus kepada awak media, Rabu (16/06/2021)
Dugaan korupsi menguat di tengah mangkraknya gedung GIC IAIN. Gedung yang mulai dibangun pada 2018 itu terhenti karena ditelantarkan kontraktornya PT Unotomo Suryana, meskipun 81 persen dana pengerjaan telah dicairkan.
Banyak pihak menilai gedung GIC baru dikerjakan 40-60 persen. MD (38) salah seorang Kontraktor mengatakan, pembangunan GIC baru perkiraan hanya 50 persen.
“Saya pribadi menilai pembangunan GIC baru mencapai 50 persen saja, nyatanya kontraktor mana yang sanggup mengerjakan dengan anggaran sisa 20% dari 32 Milyar? itu belum dipotong masa pemeliharaan 10%,” ungkapnya.
Boyamin, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) bahkan menduga, proyek GIC sarat gratifikasi dan korupsi. Betapa tidak, menurutnya keberadaan dan pemenang lelang proyek sudah diatur oleh oknum di Pusat.
“Saya menduga itu (pembangunan GIC) bermasalah karena proyek-proyek di IAIN memang dimainkan. karena itu terjadi 2018. Saya melihat ada pola yang sama, dimana oknum di Pusat mengkondisikan proyek-proyek itu. Proyek itu dikerjakan oleh kontraktor yang sudah ditunjuk oleh oknum di Pusat. Ini sebagai bentuk ucapan terimakasih atau balas budi dari rektor yang sudah terpilih. Sebagai upahnya atau kompensasinya ya proyek-proyek itu,” kata Boyamin kepada media massa di Lampung.
Ketua PWI sesalkan IAIN Metro
Menyikapi hal tersebut, Rino Panduwinata, Ketua PWI Kota Metro menyesalkan pihak IAIN Metro yang terkesan tidak transparan.
“Jika memang tidak ada apa-apa terkait pembangunan tersebut, buka saja selebar-lebarnya. Agar masyarakat biar jelas dan tahu bahwa permasalahan mangkraknya gedung itu ada sebab alasannya,” kata Rino.
Rino menambahkan, dirinya meminta pihak IAIN untuk menjelaskan penyebab pekerjaan gedung GIC mangkrak agar masyarakat paham persoalan sebenarnya.
“Semestinya jika tidak ada dugaan korupsi atau gratifikasi maupun mark’up kegiatan tersebut ya beberkan saja kepada awak media persoalan secara menyeluruh, biar masyarakat tahu,” ujar Rino (**)