Metro-Jejak-berita.com–Koh Ayong, adalah teman kecil Dokter Wahdi di 15 Polos, Metro Pusat. Seperti anak kebanyakan, Dokter Wahdi dengan Koh Ayong bermain bersama tanpa memandang suku dan agama. Hormat-menghormati, dan sayang menyayangi, selalu dipegang teguh hingga saat ini.
Persahabatan Koh Ayong dengan Dokter Wahdi masih kental hingga saat ini, meskipun dulu, beberapa tahun Dokter Wahdi menempuh pendidikan di Pulau Jawa dan meninggalkan Kota Metro.
Dokter Wahdi juga masih teringat lembutnya, tangan Mama Koh Ayong ketika ia main ke rumah Koh Ayong, semasa tinggal di rumah tua di Jalan Mayjend Riyachudu, samping Puskesmas Metro. Seperti anak kebanyakan, bermain air di saluran irigasi, memancing, hingga bermain bola menjadi kebiasaan.
Kemarin, mendengar kabar Mama Koh Ayong meninggal, Dokter Wahdipun langsung menghubungi Koh Ayong dan menyemangati beliau.
Tak hanya itu saja, Dokter Wahdi pun, mengikuti proses pemakaman sejak awal dari proses kremasi hingga proses pemakaman di TPU Keluarga Tionghoa, Metro Kibang, hari ini, Senin (09/03).
“Mengantar ke pemakaman Mama sahabat saya Ayong. Almarhum membesarkan enam orang anak-anaknya yang sekarang menjadi orang hebat semua, termasuk teman saya Ayong. Dulu kami bergaul tanpa memandang kesukuan, agama, ataupun kebiasaan, semua berbaur hingga saat ini,” kata Dokter Wahdi kepada wartawan.
Menurut Dokter Wahdi, “Bersilaturahim adalah ciri orang bertaqwa tanpa memandang kesukuan ataupun agama,” katanya, (**)