Jejak-berita.com–Metro–Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2025 dengan tema “Penguatan Infrastruktur untuk Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung di Aula Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, pada Jumat (24/01/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Tejosari, Rinto, memaparkan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kelurahan Tejosari yang bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2024 dengan total Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sebanyak 1.613 dengan pokok ketetapan senilai Rp 110.690.000, dan realisasi penerimaan mencapai 72,39 persen.
“Beberapa kendala di lapangan yang kami hadapi antara lain banyaknya SPPT PBB yang belum diketahui pemiliknya, termasuk SPPT yang sudah dipecah tetapi muncul kembali. Selain itu, beberapa wajib pajak berada di luar wilayah Kota Metro sehingga sebagian tidak membayar pajak karena tanah telah dijual, tetapi alamat pembelinya tidak diketahui,” ungkap Rinto.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Kelurahan Tejosari meliputi pendataan ulang objek pajak sesuai kondisi sebenarnya melalui kolektor PBB, melakukan penagihan secara konsisten, dan membuka loket PBB dengan inovasi Jempol Simoti (Jemput Layanan Kolaborasi, Silaturahmi Metro Timur).
Tak hanya itu, Kelurahan Tejosari juga melakukan pembagian SPPT PBB yang dilakukan saat warga Tejosari sedang panen,dikarenakan sebagian besar warga Tejosari adalah Petani.
“Pada Tahun 2024 Kelurahan Tejosari telah melakukan Pembangunan yang berasal dari Dana Kelurahan yaitu melakukan pembangunan fisik, berupa Pembangunan Saung PKK/Posdaya , Rehab Gedung PKK Kelurahan Tejosari, Rehab Posyandu Dewi Sartika, Pembangunan 2 Cor Blok, pembangunan 4 drainase, dan Pembangunan 3 gorong-gorong,”. paparnya saat memberikan laporan.
Di tahun 2025 Kelurahan Tejosari mengusulkan pembangunan prioritas utama pada Bidang Fisik/Infrastruktur berupa, Gorong-gorong Arah Sawah RT.001 RW.001,Gorong-gorong Pembuangan Air dari Desa RT.001 RW.001,Drainase RT.006 RW.002, Pembanguan Jl. Madukoro dari RW 01 s/d RW 06, dan Perbaikan Jl. Infeksi.
Sementara itu,Wali Kota Metro, Wahdi, menyampaikan bahwa pembangunan kelurahan merupakan salah satu yang diperhatikan oleh Pemerintah Kota Metro mengingat kelurahan adalah ujung tombak pembangunan suatu daerah.
”Oleh karena itu, sumber daya manusianya harus bagus, begitu pula dengan sarana dan prasarananya. Namun, keterbatasan yang ada membuat kita belum bisa melakukan perbaikan di semua kelurahan yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Metro.’’ terangnya.
Meskipun begitu, Wahdi mengungkapkan bahwa dalam waktu tiga tahun masa kepemimpinannya Pemerintah Kota Metro telah melakukan pembangunan di 4 kelurahan, dari total 22 kelurahan, sementara yang lain masih dalam proses perbaikan dan penataan.
Melalui forum tersebut, dirinya juga mengajak kita semua yang hadir di sini untuk aktif dalam pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kelurahan. dengan menjaring aspirasi kebutuhan yang ada di wilayah kelurahan maupun antar wilayah kelurahan sebagai bentuk pembangunan yang partisipatif.
“Marilah kita berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan dengan skala prioritas, meninggalkan ego sektoral, dan bekerja sama demi kepentingan bersama. Semoga forum ini menjadi forum musyawarah dan membawa harapan dan kepercayaan masyarakat kelurahan kepada kita semua yang hadir di sini,” tegas Wahdi. (ADV)